1H1P - Imamat 25 - Menebus Tanah

Silahkan membagikan pemikiran, artikel, pengalaman pribadi, ajaran Firman Tuhan, dsb di forum ini. Forum ini juga terbuka untuk dibaca pendatang yang tidak medaftarkan diri sehingga penulis juga bisa membagikan tautan (link) tulisannya di forum ini ke WAG atau media lainnya.
gunawan
Post: 34
Bergabung: 27 Jul 2022 13:51

1H1P - Imamat 25 - Menebus Tanah

Post oleh gunawan »

Seorang Israel pada masa Perjanjian Lama akan berada dalam kesulitan besar ketika ia harus menjual tanah milik keluarganya.
Karena baik makanan maupun pendapatan berasal dari hasil penjualan tanah tersebut.
Anggota keluarga yang tanahnya dirampas akan segera menjadi hamba orang lain.
Kebanyakan orang akan bekerja keras untuk menghindari situasi seperti itu.
Namun, penyakit tanaman, gagal panen, atau bencana lainnya dapat memaksa seseorang untuk berhutang sampai-sampai satu-satunya pilihan adalah menjual tanahnya untuk membayar hutang.
Bahkan dalam situasi yang sangat menyedihkan ini, masih ada harapan!
Sebuah keluarga yang dirampas tanahnya dapat diselamatkan dari kemiskinan dan kesulitan:

Skenario Pertama,
Seorang kerabat (ditulis: "kaumnya yang terdekat") dapat menebus (atau membeli) tanah itu (Imamat 25:25).
Dari hasil penjualan tanah itu, keluarga yang berhutang dapat melunasi hutang kepada kreditornya.
Tanah itu tetap menjadi milik keluarga besar, keluarga yang jadi miskin itu tetap tinggal di tanah mereka, sampai pada saatnya nanti, piutang si penebus dapat dilunasi.
Si Penebus adalah kerabat laki2 terdekatanya.
Jika dia tidak dapat memenuhi hak dan kewajiban ini, maka hak dan kewajiban tersebut akan diwariskan ke garis kekerabatan keluarga besar sampai ada orang yang mampu melakukannya.
Ini adalah skenario dalam kitab Rut 4: Boas, kerabat laki2 terdekat -- setelah satu yang tak dapat memenuhi -- bertindak sebagai penebus yang membeli ladang Naomi, keluarga yang miskin.

Skenario Kedua,
Jika seseorang ternyata tidak memiliki kerabat yang bersedia menebus tanahnya, ia dapat menabung untuk membelinya sendiri -- ini adalah skenario "buy-back".
Harga pembelian akan prorated (dicicil rata?) berdasar jumlah tahun yang tersisa sampai tahun Yobel berikutnya, atau tahun kelima puluh (Imamat 25:26,27).

Skenario Ketiga,
Ini adalah situasi yang paling menyedihkan.😭
Seseorang mungkin harus menunggu sampai tahun Yobel untuk mendapatkan kembali tanah warisannya (Imamat 25:28). Bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan ini, tetaplah ada harapan dan janji bahwa pada tahun Yobel terdekat, keluarga itu akan dapat kembali terbebas dari hutang, kembali ke tanah mereka, menggarap tanah itu, dan memulai kembali kehidupan yang baru.

Hukum penebusan dan hukum tahun Yobel, keduanya adalah simbol yang sangat jelas tentang apa yang Yesus Kristus lakukan di kayu salib bagi setiap kita yang percaya dan menerima penebusan sempurnaNYA!
Apa yang telah hilang dari "moyang awal", kerabat mula2 yang pertama di Taman Eden, tidak dapat kita dapatkan kembali dengan cara apa pun.
Kita tidak dapat kembali ke Eden.
Namun, Yesus Kristus, Kerabat yang adalah "Kakak Tertua" kita, telah menebusnya bagi kita.
Kita telah diusir dari tanah waris kita, tetapi pada "Tahun Yobel," saat Kristus datang kedua kalinya nanti, kita akan diizinkan untuk kembali ke tanah itu.
Kita akan hidup bersama Yesus di Firdaus yang baka.
Terpujilah Tuhan Allah karena kasihNYA. Amin. 🙏
BUTTON_POST_REPLY