1H1P - Imamat 16 - Kambing Hitam
Dipost: 17 Apr 2023 23:17
Hari Raya Pendamaian, diperingati pada hari ke-10 bulan yang ke-7.
Ini adalah peristiwa sakral setahun sekali.
Satu ritual pada hari itu adalah puasa khusus, sekali setahun.
Ritual lainnya melibatkan pembersihan tempat suci dengan darah.
Hari itu adalah satu-satunya waktu -- sekali dalam setahun -- saat imam besar memasuki Ruang Mahakudus untuk menghadap tutup pendamaian.
Sementara tak seorang pun yang lain boleh masuk ke dalam Kemah Pertemuan.
Allah akan menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian dalam Ruang Mahakudus.
Ritual lainnya melibatkan pengusiran kambing jantan (scapegoat).
Dalam ritual ini kambing jantan dikirim ke hutan belantara.
Namun, pertama-tama, imam meletakkan tangannya di atas kambing itu dan melakukan pengakuan dosa bangsanya.
Ritual tersebut melambangkan “penghapusan” dosa umat.
(Gambar: Kambing Hitam yang warnanya tidak selalu hitam)
Menarik saat seorang theolog mengatakan: "The ritual described here is the origin of our idea of a scapegoat." (Ritual yang dijelaskan di sini adalah asal mula ide pemakaian istilah kambing hitam!) -- untuk menunjuk pribadi yang disalahkan.
Istilah kambing hitam dalam bahasa Indonesia jelas, selalu menunjuk pribadi manusia (bukan kambing!) yang "disalahkan" untuk suatu kasus.
Istilah scapegoat dalam bahasa Inggris sama saja artinya!
Selalu menunjuk orang, bukan kambing.
Perkecualian pemakaiannya pun "satu saja", yaitu menunjuk seekor kambing (bukan manusia), jika konteksnya adalah Imamat 16.
Di luar Imamat 16, scapegoat itu selalu manusia.
Ini adalah peristiwa sakral setahun sekali.
Satu ritual pada hari itu adalah puasa khusus, sekali setahun.
Ritual lainnya melibatkan pembersihan tempat suci dengan darah.
Hari itu adalah satu-satunya waktu -- sekali dalam setahun -- saat imam besar memasuki Ruang Mahakudus untuk menghadap tutup pendamaian.
Sementara tak seorang pun yang lain boleh masuk ke dalam Kemah Pertemuan.
Allah akan menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian dalam Ruang Mahakudus.
Ritual lainnya melibatkan pengusiran kambing jantan (scapegoat).
Dalam ritual ini kambing jantan dikirim ke hutan belantara.
Namun, pertama-tama, imam meletakkan tangannya di atas kambing itu dan melakukan pengakuan dosa bangsanya.
Ritual tersebut melambangkan “penghapusan” dosa umat.
(Gambar: Kambing Hitam yang warnanya tidak selalu hitam)
Menarik saat seorang theolog mengatakan: "The ritual described here is the origin of our idea of a scapegoat." (Ritual yang dijelaskan di sini adalah asal mula ide pemakaian istilah kambing hitam!) -- untuk menunjuk pribadi yang disalahkan.
Istilah kambing hitam dalam bahasa Indonesia jelas, selalu menunjuk pribadi manusia (bukan kambing!) yang "disalahkan" untuk suatu kasus.
Istilah scapegoat dalam bahasa Inggris sama saja artinya!
Selalu menunjuk orang, bukan kambing.
Perkecualian pemakaiannya pun "satu saja", yaitu menunjuk seekor kambing (bukan manusia), jika konteksnya adalah Imamat 16.
Di luar Imamat 16, scapegoat itu selalu manusia.