"Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian."
(2 Korintus 13:14)
Frase terakhir "persekutuan Roh Kudus menyertai kamu semua" apakah tidak seakan-akan melompat dan menerkam dirimu?
Apakah kita terkejut bahwa -- setelah jadi orang Kristen serius selama bertahun-tahun -- pernyataan terakhir tentang persekutuan dengan Roh Kudus ini terlewatkan?
Bagian pertama ayat ini mestinya sama sekali tidak mengandung ide baru bagi kita.
Pasti tidak!
Kita hidup sehari-hari sebagai seorang anggota gereja: GKT.
Jika ada "doktrin yang melekat" dalam kepala kita sebagai orang GKT yang sangat kita sadari, mestinya itu adalah anugerah dan kasih Allah melalui Kristus Yesus dan kematianNya di kayu salib untuk setiap kita.
Doktrin kita pasti berpusat pada kasih karunia Allah, bukan upaya manusia.
Persoalannya apakah kita merasa bahwa saat kita memandang secara khusus kepada Roh Kudus, maka ada perhatian penuh kita kepada Yesus yang terampas?
Kita tahu bahwa kita memiliki hubungan dengan Yesus Kristus, Anak Allah.
Hubungan kita dengan Allah Putra adalah alasan kita saya dilahirkan kembali.
Tetapi gagasan tentang hubungan yang nyata dan hidup dengan Roh Kudus, apakah ini terasa asing atau aneh dan sedikit menakutkan bagi kita?
Saya tidak ingin melakukan sesuatu yang salah atau memberikan perhatian kepada pribadi Roh Kudus lebih daripada yang seharusnya saya berikan hanya kepada Yesus.
Benarkah demikian?
Menjadi masuk akal bagi kita bahwa jika kita dapat memiliki persekutuan dengan Allah Bapa dan Allah Putra, maka kita juga harus dapat memiliki persekutuan dengan Roh Kudus.
Saat lebih dekat pada ayat yang luar biasa ini kita lihat, kita dapat berpikir dan merasakan bahwa itu adalah sebuah gambaran, sebuah potret, dari perkembangan rohani yang Tuhan inginkan bagi setiap orang Kristen. Ayat tersebut dapat dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda: (1). kasih karunia Tuhan Yesus Kristus; (2). kasih Allah; dan (3). persekutuan Roh Kudus.
Khusus untuk point (3), pertimbangkanlah dengan cermat kata "persekutuan" untuk memahami dan masuk ke dalam perjalanan yang lebih dalam dengan Roh Kudus.
Kata persekutuan yang berasal dari kata Yunani koinonia (koy-nohn-ee-ah), memberikan tiga gagasan berbeda: keintiman, kemitraan, tanggung jawab.
Akan menjadi penjelasan yang panjang lebar kalau diuraikan secara detil bahwa kata persekutuan koinonia memiliki masing-masing gagasan lanjutan di atas.
Namun cobalah baca sendiri dan rasakan(!) bahwa gagasan keintiman dapat kita dapatkan dari Galatia 2:9; gagasan kemitraan dari Lukas 5:7; dan gagasan tanggung jawab dari Filipi 4:14.
Jika ketiga pemakaian kata yang sama itu kita baca dengan sungguh, saya percaya ketiga gagasan lanjutan itu akan kita pahami dengan jelas.
Mungkin di sinilah yang menjadi persoalan bagi kebanyakan kita, bahwa kita saat kita meng-klaim "sudah" memiliki persekutuan dengan Allah Roh Kudus, nyatanya kita "belum" memiliki keintiman, kemitraan, dan (pengambilan) tanggung jawab (oleh) Allah Roh Kudus.
Benarkah demikian?
"The grace of the Lord Jesus Christ, and the love of God, and the communion of the Holy Spirit be with you all."
(2 Corinthians 13:14, NKJV)
The Paraphrase(s):
... and the intimacy of the Holy Spirit be with you all. (2 Corinthians 13:14)
... and the partnership of the Holy Spirit be with you all. (2 Corinthians 13:14)
... and the responsibility of the Holy Spirit be with you all. (2 Corinthians 13:14)