Kalau pengajaran Calvin dipegang menjadi referensi penting pada iman dan kepercayaan GKT, mari kita coba pikirkan beberapa fakta berikut.
Bahwa upaya untuk menggambarkan sosok John Calvin sebagai seorang teolog Allah Roh Kudus yang terkemuka ternyata "kalah populer" dibanding gambaran tentang pribadi Calvin sebagai seorang Teolog Kedaulatan atau Predestinasi Allah (God’s Sovereignty or Predestination).
Bahwa menjadi sulit mencapai konsensus pada teologi Calvin secara utuh -- dalam konteks ini adalah kurangnya ekspose pada pandangan Calvin tentang Allah Roh Kudus dibanding dengan karya2 Calvin lainnya.
Mengapa demikian?
Pandangan historis terhadap studi pada Calvin menunjukkan "kurangnya minat akademis" terhadap spiritualitas Calvin dan kepedulian etisnya dalam terang teologi Roh Kudus.
Adalah benar bahwa teologi Calvin menyerahkan segala sesuatu kepada "operasi" Roh Allah yang "bekerja kapan, di mana, dan bagaimana Ia berkenan."
Calvin menggantungkan segalanya kepada kebaikan yang berdaulat, yaitu perkenan Allah sendiri.
Calvin mengembangkan predestinarianisme dengan kepenuhan dan penekanan, untuk melihat bahwa di dalam segala sesuatu yang terjadi, kehendak Allah pasti digenapi, dan segala kemuliaan mesti diberikan kepada Allah yang menjadi hak-Nya sebagai Tuhan dan pengatur segalanya.
Memang sangat jelas bahwa teologi Calvin adalah teologi predestinasi.
Tetapi ini bukanlah kekhasan dari teologinya!
Martin Butzer, gurunya, Zwingli, Luther, sampai Agustinus yang hidup seribu tahun sebelumnya, juga telah mengajarkan pokok-pokok pikiran yang "sama" (walau dalam bahasa dan istilah2 yang berbeda). Seluruh pemimpin gerakan Reformasi juga mengajarkannya bersama dia.
Yang paling istimewa dari Calvin adalah kejelasan dan penekanannya pada rujukan tentang semua yang Allah wujudkan, khususnya dalam proses-proses ciptaan yang baru, kepada Allah Roh Kudus.
Berangkat dari sudut pandang inilah kemudian lahir olehnya doktrin yang kaya tentang Karya Roh Kudus.
Di sinilah mestinya kontribusi terbesar John Calvin bagi perkembangan teologi!
Di tangan Calvin, untuk pertama kalinya dalam sejarah Gereja! "Doktrin Roh Kudus" mendapatkan haknya!
Pengertian tentang karya keselamatan yang berdaulat oleh kuasa Roh Kudus yang Mahakuasa itulah yang mencirikan seluruh pemikiran Calvin tentang Allah.
Dan di atas semua lainnya, Calvin pantas mendapatkan nama besar sebagai pioner Teolog Roh Kudus.