"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu." (1 Petrus 3:18-20).
Ayat ini boleh jadi telah menimbulkan kebingungan. Ada yang mengatakan bahwa itu berarti Kristus secara harfiah memang turun ke bumi yang terdalam dan berkhotbah kepada jiwa-jiwa yang terhilang yang hidup dalam "limbo". Jika demikian, ayat ini akan jauh dari pesan yang sebenarnya dan malahan memberi kesan yang salah dan berbahaya, bahwa orang-orang masih dapat diselamatkan setelah mereka mati.
Pertama, perhatikan bagaimana Kristus berkhotbah kepada roh-roh itu.
Ia melakukannya "di dalam Roh," yang merujuk kepada Pribadi Roh Kudus.
Jadi, apa pun yang Kristus lakukan dalam pemberitaan-Nya pada masa perjanjian lama itu, Ia melakukannya melalui Roh Kudus.
Kedua, kapankah pemberitaan itu dilakukan?
"Ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya."
Jadi, pemberitaan itu sebenarnya dilakukan ketika bahtera sedang dibuat, ketika Nuh memperingatkan dunia sebelum terjadinya air bah.
(Yang luar biasa bagi saya pribadi adalah ayat ini sebenarnya terkait erat dengan Kejadian 6:3 yang menyebut umur manusia akan 120 tahun saja -- saya pernah tulis dalam "1H1P". Ayat yang kadang disalahpahami sebagai usia maksimal manusia, sementara beberapa tokoh perjanjian lama jelas usianya jauh melebihi angka ini. Realitanya, 120 tahun di sini adalah lamanya waktu antara saat firman Tuhan disampaikan sampai pada peristiwa air bah itu, yang menurut saya berkorelasi erat dengan batas waktu kesabaran Allah seperti tercantum pada 1 Petrus 3:18-20).
Ketiga, kepada siapa pemberitaan itu dilakukan?
"Kepada roh-roh yang di dalam penjara."
Di seluruh Alkitab, kita menemukan terminologi penjara dan tawanan digunakan untuk menggambarkan mereka yang terbelenggu dalam dosa.
Daud berdoa, "Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu." (Mazmur 142:7). Misi Yesus adalah "memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara" (Yesaya 61:1).
Petrus sebenarnya secara sederhana hanya memberitahukan kepada kita bahwa Roh Kristuslah yang berkhotbah melalui Nuh pada hari-hari sebelum air bah. Yesus ada di sana, melalui Roh Kudus, untuk berbicara dengan penuh keyakinan ke dalam hati dan mengajak mereka yang terhilang untuk masuk ke dalam bahtera.
Pertanyaan untuk Anda, Bapak dan Ibu: "Apakah Anda adalah seorang tawanan di dalam penjara dosa Iblis?"
Yesus, melalui Roh Kudus, berbicara ke dalam hati Anda juga, mengundang Anda untuk menerima keselamatan sehingga Anda dapat dibebaskan.
Ya Yesus, ku pinta padaMu, berbicaralah pada hatiku, patahkan belenggu yang mengikatku pada dosa. Jamahlah hidupku, melalui Roh Kudus-Mu, bebaskanlah aku untuk hidup bagi-Mu hari ini. Amin.